Impor Lampu Hemat Energi Rp 406 M

95 Persen dari Tiongkok

Impor Lampu Hemat Energi Rp 406 M
Impor Lampu Hemat Energi Rp 406 M
JAKARTA - Kalangan produsen lampu hemat energi (LHE) di dalam negeri kelabakan melawan tingginya impor LHE yang 95 persen datang dari Tiongkok. Selama semester pertama tahun ini saja, sudah terdapat 57 juta unit LHE impor dengan nilai mencapai USD 43 juta (Rp 406,3 miliar) “Itu hampir mendekati total impor pada tahun 2007 yang mencapai 71,7 juta unit.

Bahkan sudah melewati total importasi pada tahun 2006 yang hanya 56 juta unit,” ujar Ketua Umum Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) John Manoppo saat dihubungi Selasa (16/9). Menurut dia, dengan volume sebesar itu, maka berarti importasi LHE selama semester pertama 2008 boleh dikatakan mengalami tren kenaikan yang sangat tinggi.

Dia menuturkan, impor lampu hema energi pada bulan Januari mencapai 10,13 juta unit, lalu Februari 3,6 juta unit, Maret 4,8 juta unit, April mengalami kenaikan kembali diangka 10,5 juta unit, Mei 8,02 juta unit, Juni 9,3 juta unit dan Juli naik menjadi 10,4 juta unit. Rata-rata perbulan importasi LHE sebesar 10 juta unit. “Februari Maret (impornya) memang sempat turun, karena di Tiongkok sedang fokus menyambut imlek,” tukasnya.

Menurut dia, kalau praktek impor secara besar-besaran septi itu terus berlanjut maka hingga akhir tahun diperkirakan akan ada 120 juta unit LHE impor yang membanjiri pasar dalam negeri. Padahal, kebutuhan pasar LHE di dalam negeri tahun ini diperkirakan hanya berkisar 100-120 juta unit saja. “Lalu produsen LHE dalam negeri mau menjual kemana, apalagi harga LHE impor lebih murah 30 persen. Kalau tidak ada upaya penyetopan, apakah kita harus selalu dikuasai asing,” tegasnya.

JAKARTA - Kalangan produsen lampu hemat energi (LHE) di dalam negeri kelabakan melawan tingginya impor LHE yang 95 persen datang dari Tiongkok. Selama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News