Impor Lampu Hemat Energi Rp 406 M

95 Persen dari Tiongkok

Impor Lampu Hemat Energi Rp 406 M
Impor Lampu Hemat Energi Rp 406 M
Turunnya bea masuk LHE dari 15 persen menjadi 5 persen tahun lalu ditengarai menjadi penyebab membanjirnya produk LHE impor. Kondisi tersebut, menurut John, membuat beberapa produsen LHE dalam negeri lebih memilih untuk membeli barang jadi daripada membuat industrinya (merakit komponen) dengan bea masuk yang sama. “Ini kontradiktif dengan ambisi pemerintah untuk mengembangkan industri LHE dalam negeri bahkan menjadi basis produksi LHE terbesar di ASEAN,” cetusnya.

Hingga kini kurang lebih terdapat 14 produsen LHE dalam negeri, dengan total kapasitas produksi mencapai 195 juta unit per tahun. Hingga Juli para produsen tersebut  hanya mampu memproduksi sebanyak 30 juta unit. Rendahnya produksi ini, menurut John disebabkan karena sebagian produsen LHE merupakan pemain baru, sehingga kapasitas produksinya belum maksimal. “Faktor gagalnya tender lampu 51 juta LHE oleh PLN, membuat produsen tidak yakin mau menambah produksi,” jelasnya. (wir)

JAKARTA - Kalangan produsen lampu hemat energi (LHE) di dalam negeri kelabakan melawan tingginya impor LHE yang 95 persen datang dari Tiongkok. Selama


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News