Impor Lampu Hemat Energi Rp 406 M
95 Persen dari Tiongkok
Rabu, 17 September 2008 – 12:31 WIB
Turunnya bea masuk LHE dari 15 persen menjadi 5 persen tahun lalu ditengarai menjadi penyebab membanjirnya produk LHE impor. Kondisi tersebut, menurut John, membuat beberapa produsen LHE dalam negeri lebih memilih untuk membeli barang jadi daripada membuat industrinya (merakit komponen) dengan bea masuk yang sama. “Ini kontradiktif dengan ambisi pemerintah untuk mengembangkan industri LHE dalam negeri bahkan menjadi basis produksi LHE terbesar di ASEAN,” cetusnya.
Baca Juga:
Hingga kini kurang lebih terdapat 14 produsen LHE dalam negeri, dengan total kapasitas produksi mencapai 195 juta unit per tahun. Hingga Juli para produsen tersebut hanya mampu memproduksi sebanyak 30 juta unit. Rendahnya produksi ini, menurut John disebabkan karena sebagian produsen LHE merupakan pemain baru, sehingga kapasitas produksinya belum maksimal. “Faktor gagalnya tender lampu 51 juta LHE oleh PLN, membuat produsen tidak yakin mau menambah produksi,” jelasnya. (wir)
JAKARTA - Kalangan produsen lampu hemat energi (LHE) di dalam negeri kelabakan melawan tingginya impor LHE yang 95 persen datang dari Tiongkok. Selama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Digitalisasi Keuangan dan QRIS Permudah Pencatatan Transaksi Perdagangan
- GENIX 2, Solusi Relaksasi Modern di Tengah Gaya Hidup Aktif
- Dukung Inklusi, Pertamina Kembangkan UMKM Perempuan Lewat Program PFpreneur
- Pembangkit Minihidro HGI Berkontribusi untuk Lingkungan dan Tingkatkan Ekonomi Lokal
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 2 November 2024, Turun!
- Sukses Kendalikan Inflasi, 12 Daerah Terima Penghargaan 'Jateng Inspiring Economic Effort Award 2024'