Impor Lebih Tinggi, Neraca Perdagangan Defisit
Jumat, 01 Juni 2012 – 17:07 WIB
JAKARTA – Belum pulihnya krisis ekonomi global mengakibatkan neraca perdagangan pada bulan April mengalami defisit sebesar USD 641,1 juta. Meski demikian, secara kumulatif neraca perdagangan selama kurun nJanuari-April 2012 masih mengalami surplus sebesar USD2,13 miliar.
“Walaupun terjadi defisit pada bulan April ini, tetapi ini bukan yang pertama kali. Pada April 2008 kita juga pernah mengalaminya, pada tahun ini kita juga dihadapkan pada krisis global mudah-mudahan tidak berlanjut,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin di Jakarta, Jumat (1/5).
Menurutnya, ekspor pada bulan April sebesar USD15,98 miliar mengalami penurunan dibanding April pada tahun lalu (Year on Year) sebesar 3,46 persen. Namun dibandingkan dengan Maret 2012 (MoM), ekspornya mengalami turun 7,36 persen. Sementara itu impor bulan April mengalami peningkatan sebesar 16,62 persen dibandingkan dengan April 2011.
“Akibat impor lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor sehingga menimbulkan defisit. Defisit neraca perdagangan di bulan April ini juga pernah terjadi di bulan April 2008 yang mengalami defisit USD724,9 miliar,”pungkasnya. (naa/jpnn)
JAKARTA – Belum pulihnya krisis ekonomi global mengakibatkan neraca perdagangan pada bulan April mengalami defisit sebesar USD 641,1 juta.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan