Impor Minyak Mentah Butuh USD 60 Juta per Hari
“Jika kita impor crude, menghindari impor BBM untuk diolah di kilang Pertamina. Maka, akan terdapat selisih harga antara impor crude dan BBM (cracking cost) biasanya sekitar USD 10 hingga USD 13 per barel,” ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.
Jika saat ini misalnya harga crude WTI atau Brent sebesar USD 70 per barel, maka per barel harga produk itu ditambahkan USD 10 hingga USD 13 sebagai biaya pengolahan crude menjadi produk BBM. Harga BBM pun akan mencapai USD 80 hingga USD 83 per barel.
"Biaya pengolahan crude menjadi BBM atau cracking cost itulah yang dapat diefisienkan jika kita impor crude dan mengolahnya di kilang Pertamina," jelas Arcandra.
Pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) berencana melaksanakan 4 proyek Kilang RDMP yaitu Kilang Cilacap, Balikpapan, Dumai dan Balongan.
Untuk mempercepat rencana tersebut, Pemerintah telah menetapkan dukungan legalitas pembangunan kilang melalui Peraturan Presiden Nomor 146 Tahun 2015 tentang Pengembangan dan Pembangunan Kilang Dalam Negeri yang mengatur tentang skema pendanaan, pengadaan lahan, off taker product dan tax holiday. (vir)
Indonesia rata-rata mengimpor minyak sebanyak 800 ribu barel per hari, yang membutuhkan sekitar USD 60 juta per hari.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Bicara Cadangan Devisa Era Prabowo, Arief Poyuono Singgung Era Mulyono
- Ekonom Ungkap Amunisi untuk Mempertahankan Rupiah
- BI Buka-bukaan soal Kabar Terkini Cadangan Devisa
- Posisi Cadangan Devisa Indonesia Terkini, Makin Moncer!
- Nilai Tukar Rupiah Mengkhawatirkan, Bagaimana Posisi Cadangan Devisa Indonesia?
- Cadangan Devisa Indonesia Anjlok, Ternyata Ini Penyebabnya