Impor Pangan & Impor Revolusi
Sabtu, 22 Januari 2011 – 01:10 WIB
Baca Juga:
Mau tak mau pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan India dengan jumlah penduduk terbesar telah meningkatkan permintaan yang dahsyat terhadap bahan pangan. Sesuai hukum besi ekonomi permintaan menaik membuat harga juga menaik.
Populasi penduduk yang bak deret ukur, sementara pangan bagai deret hitung membuat order pangan berlipat-ganda, namun terobosan teknologi pertanian belum sepenuhnya mampu melipatgandakan produktivitas. Jurang kian menganga lebar antara permintaan dan penawaran. Defisit!
Perubahan iklim membuat musim tanam dan panen menjadi anomali. Kadang kekeringan kadang kebanjiran, dengan risiko panen gagal pula.