Impor Ponsel Makin Ketat
Selasa, 01 Januari 2013 – 08:51 WIB
JAKARTA--Keinginan Kementrian Perdagangan untuk memperketat impor ponsel dan tablet akhirnya terealisasi melalui Peraturan Menteri Perdagangan yang baru. Dalam ketetapan itu menjelaskan ketentuan yang harus dipenuhi bagi perusahaan pengimpor. Dalam aturan tersebut dijelaskan, impor ponsel dan tablet hanya bisa dilakukan melalui lima pelabuhan laut dan lima pelabuhan udara. Pelabuhan laut yaitu Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, dan Soekarno Hatta. Sedangkan pelabuhan udara yaitu, Polonia, Soekarno Hatta, Ahmad Yani, Juanda, dan Hasanudin. "
Menteri Perdagangan Gita Wiryawan menjelaskan aturan itu telah digodok enam bulan lalu. Aturan yang tertuang dalam Permendag 82/M-DAG/PER/12/2012 menggantikan Permendag 57/M-DAG/PER/12/2010. Ia berkata, pengetatan impor ponsel dan tablet ini dirasa perlu mengingat besarnya barang-barang ilegal yang ditemukan di pasaran. "Ini dilakukan untuk melindungi konsumen agar mendapat barang yang berkualitas," ujarnya.
Baca Juga:
Selain itu dilakukan untuk mendukung kesehatan, keamanan, keselamatan dan lingkungan (K3L) serta industrialisasi telepon seluler dan komputer. Mengingat, nilai impor ponsel dan tablet Indonesia sangat besar. Pada 2009 mencapai 24,95 juta unit dengan nilai USD 1,62 miliar. Pada 2010 mencapai 43 juta unit ponsel dengan nilai USD 2,06 miliar. Dan pada 2011 jumlahnya kian meningkat menjadi 44,86 juta unit dengan nilai USD 1,92 miliar.
Baca Juga:
JAKARTA--Keinginan Kementrian Perdagangan untuk memperketat impor ponsel dan tablet akhirnya terealisasi melalui Peraturan Menteri Perdagangan yang
BERITA TERKAIT
- Telkomsel Gelar Program Poin Gembira Festival, Hadiahnya Menggiurkan
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Cluster Louise di Summarecon Serpong Dipasarkan Mulai Rp 3,6 Miliar, 48 Unit Ludes Terjual
- 134 Perwira PIP Semarang Ikut Pelantikan Terpadu Kemenhub 2024
- Bea Cukai Berikan Fasilitas KITE ke Perusahaan Pengolah Plastik Ini
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tutup Gelaran SME Market 2024 Keempat di Bandung