Impor Produk Jepang Ungguli Tiongkok
Rabu, 27 April 2011 – 08:39 WIB
Ia tidak setuju dengan adanya renegosiasi perjanjian ACFTA. Menurutnya meski Indonesia kalah berdagang dengan Tiongkok, tidak mungkin seluruh perjanjian ACFTA dibatalkan. "Itu pemikiran yang destruktif," pungkasnya. Yang jelas, berdasarkan data BPS, negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Desember 2010 masih ditempati oleh Tiongkok dengan nilai USD 19,69 miliar dengan pangsa 18,19 persen, diikuti Jepang USD 16,91 miliar 15,62 persen, dan Singapura USD 10,05 miliar 9,29 persen. Impor nonmigas dari ASEAN mencapai 22,03 persen, sementara dari Uni Eropa sebesar 9,02 persen.
Baca Juga:
Sementara itu, selama Januari-Desember 2010 nilai impor Indonesia mencapai USD 135,61 miliar atau meningkat 40,05 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya USD 96,83 miliar. (lum)
JAKARTA - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) mengemukakan arus impor barang dari Jepang ke Indonesia tumbuh lebih deras dibandingkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton
- Sentinel VIP Indonesia Hadirkan Layanan dengan Konsep No Win-No Fee
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru
- Makan Bergizi Gratis Bikin Warganet Nostalgia Momen Pembagian Susu di Sekolah