Impor Turun 36,93 Persen

Sementara itu, impor barang nonmigas Mei 2019 mencapai USD 0,11 miliar atau naik sebesar 0,84 persen dibanding April 2019.
“Kalau kita lihat secara kumulatif dari Januari hingga Mei, impor Kaltim menurun 36,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” tambahnya.
Kepala Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Harry Aginta mengatakan, kinerja impor masih akan turun pada periode selanjutnya.
Namun, tidak separah triwulan pertama tahun ini dan kinerja ekspor lebih baik. Perbaikan kinerja impor triwulan berikutnya bersumber dari impor nonmigas, terutama impor barang modal dan bahan baku.
“Peningkatan impor barang modal dan bahan baku Kaltim sejalan dengan kondisi ekonomi Kaltim yang diperkirakan terus melanjutkan akselerasi pertumbuhan pada triwulan II 2019,” tuturnya.
Jika dilihat per triwulan, impor luar negeri Kaltim triwulan I 2019 mengalami kontraksi pertumbuhan yang signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya.
Yakni terkontraksi minus 20,60 persen (year on year/yoy) atau turun dari 8,03 persen (yoy) triwulan sebelumnya.
Penurunan impor triwulan I 2019 disebabkan penurunan impor minyak mentah, sebagai bahan baku pengolahan kilang minyak Balikpapan.
Kinerja impor Kalimantan Timur pada periode Januari-Mei 2019 mengalami penurunan 36,93 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
- BEEF Operasi Pasar, Harga Daging Kerbau Beku Dijual Rp 75 Ribu
- DEN: Opsi Impor Perlu Dicanangkan untuk Penuhi Kebutuhan Gas Bumi di Dalam Negeri
- BPS Ungkap Penyebab Turunnya Angka Penumpang Angkutan Udara di Kepri
- Panen Raya Beras 2025 Diprediksi 13,95 Juta Ton, Terbanyak Sejak 7 Tahun Terakhir
- Deflasi Tahunan Kembali Terjadi sejak Maret 2000, Daya Beli Masyarakat Aman?
- Presiden Prabowo Diminta Turun Tangan Berantas Mafia Impor Bawang Putih