Importir Bantah Permainan Kartel Kedelai
Rabu, 15 Agustus 2012 – 10:29 WIB
Tudingan bahwa kedelai hanya didatangkan perusahaan besar dengan kiriman satu kapal besar yang bisa melakukan impor juga dibantahnya. Kata dia, pesanan dalam jumlah kapal kecil pun tetap dilayani.
Baca Juga:
PT Sungai Budi, kata Sudarmono awalnya bermain impor kedelai dalam jumlah kecil. Awalnya, kedelai yang didatangkannya dimuat dalam kontainer dan diangkut menggunakan kapal-kapal kecil yang bisa berlabuh di pelabuhan kecil. "Kalau kapal besar hanya bisa berlabuh di dermaga besar. Nah ternyata strategi kami akhirnya ditiru importir lain," imbuhnya.
Seperti diketahui, hingga saat ini kebutuhan kedelai tanah air masih bergantung pada kedelai impor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2011 produksi kedelai lokal hanya sebesar 851.286 ton atau 29% dari total ketersediaan kedelai pada tahun tersebut. Sementara itu, impor kedelai pada 2011 sebanyak 2.088.615 ton atau 71% dari total ketersediaan.
Dari total impor tersebut, 1.847.900 ton diantaranya didatangkan dari AS. Indonesia sendiri menjadi negara empat terbesar tujuan ekspor AS setelah China, Mexico dan Jepang. Nah untuk tahun ini Kemendag memperkirakan kebutuhan kedelai tanah air akan mencapai 2,2 ton.
JAKARTA - Tudingan adanya permainan kartel impor kedelai dibantah keras beberapa importir. Saat hearing public soal kedelai di kantor Komisi Pengawasan
BERITA TERKAIT
- Dorong Laju Investasi di Ngawi, Bea Cukai Menerbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 20 November Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- PPN Jadi 12 Persen Tahun Depan, Begini Imbasnya ke Masyarakat
- Perkebunan Nusantara & Rumah Sawit Indonesia Berkolaborasi Wujudkan Astacita
- Pastikan Kenyamanan Penumpang saat Liburan Nataru, Kapal PELNI Jalani Uji Petik