Importir Motor Mengeluh, Kemenperin Malah Bilang Begini

jpnn.com, JAKARTA - Keluhan distributor atau importir kendaraan premium terkait penyetopan proses uji tipe kendaraan impor CBU diakui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memang sedang diterapkan.
Kasubdit Ditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin Togu Sihombing mengatakan, saat ini pemerintah memang terus berupaya ingin mengurangi atau kemungkinan menghentikan impor kendaraan.
"Upaya itu (setop uji tipe kendaraan) kita lakukan karena sebagian importir sering nakal ketika mengimpor kendaraan. Biasanya ada jumlah rata-rata. Tapi terkadang mereka tidak pernah konsultasi," ungkapnya saat dihubungi JPNN.com di Jakarta, Selasa (21/8).
Tugo menjelaskan, sebagian importir biasanya selalu melebihi kapasitas saat memasukkan kendaraan premium ke Indonesia.
Sementara itu, kata Togu, kendaraan impor itu pasti dijual mahal di Indonesia, namun secara nilai yang masuk ke negara sangat sedikit.
Oleh karena itu, lanjut Togu, pemerintah ingin mengurangi impor kendaraan mewah ke Indonesia. Karena pemasukan untuk negara juga sangat kecil.
Baca Juga : Jusuf Kalla Ingin Setop Impor Kendaraan Mewah
"Tujuan kita adalah mendorong kepada semua importir untuk tidak lagi mengimpor kendaraan lagi, melainkan mereka sudah harus memperkuat ekspor atau melakukan perakitan lokal," pungkas Togu. (mg9/jpnn)
Keluhan distributor atau importir kendaraan premium terkait penyetopan proses uji tipe kendaraan impor CBU diakui oleh Kemenperin memang sedang diterapkan.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Wamenperin: Tidak akan Ada PHK di Sektor yang Berhubungan dengan Pertanian
- Pemerintah Akhirnya Rilis Sertifikat TKDN iPhone 16, Apple Sudah Bisa Jualan
- Kemenperin: Lapangan Kerja Tumbuh 20 Kali Lebih Besar dibandingkan PHK
- Pertumbuhan Ekonomi Terancam Serbuan Barang Impor, Pemerintah Perlu Turun Tangan
- Pemerintah dan Apple Sepakati Perjanjian, iPhone 16 Boleh Dijual di Indonesia
- Puluhan Vendor Tuntut Pembayaran Tunggakan Hingga Ratusan Miliar