Importir Sapi Indonesia Sulit Penuhi Kuota Bibit
Pada bulan Januari 2017, Pemerintah Indonesia memutuskan 20 persen dari semua ternak sapi yang diimpor harus untuk tujuan pemuliaan. Para importir memiliki waktu dua tahun memenuhi kuota tersebut.
Ini merupakan sebagian dari upaya Pemerintah Indonesia mencoba mengurangi ketergantungan pada sapi Australia.
Hampir 18 bulan kemudian, para importir ternyata kesulitan untuk mematuhi aturan itu. Dalam beberapa kasus, sebagian importir telah menyerah.
Jadi apa yang akan terjadi ketika pemerintah melakukan audit pada akhir 2018?
Target tidak mungkin diberlakukan
Ketika aturan pemuliaan diumumkan, Pemerintah Indonesia tidak menentukan hukuman apa yang akan diterapkan jika importir tidak memenuhi kuota mereka.
Namun, bulan lalu pemerintah menyatakan para importir yang tidak mematuhi tidak akan mendapat izin yang berlaku selama 12 bulan.
Dengan tujuh bulan tersisa sampai tenggat waktu mereka, tampaknya tidak satupun dari 32 importir berlisensi akan mencapai target pemuliaan ternak.
Sejak awal 2017 hingga akhir April 2018, hanya 2,7 persen dari 659.674 sapi Australia yang diimpor ke Indonesia telah menjadi pemulia.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata