In Memoriam Ramdan 'Putra' Aldil Saputra
Terbayang Anak Asuh, Mak Ti Shock hingga Masuk RS
Minggu, 30 Mei 2010 – 07:59 WIB
Kalau kami yang hanya pernah bertemu secara intens dua?tiga bulan merasakan kehilangan yang luar biasa, bisa dibayangkan perasaan ayah ibu dan kakak-kakak Ramdan. Walau kemarin pun tangis itu tak terlalu terlihat di mata mereka. Namun, bisa dipastikan hati mereka tak pernah berhenti menangisi kepergian si bungsu itu.
Baca Juga:
"Saya memang ingin hamil lagi setelah putri bungsu saya berumur 11 tahun. Saya ingin punya anak laki-laki. Siapa tahu masih diberi Allah kesempatan. Karena itu, saya berhenti suntik KB. Dan, dua tahun kemudian saya hamil. Sejak awal kehamilan ketiga itu saya rajin periksa. Dan, dokter selalu bilang, bayi saya sehat," kenang Ny Sulistyowati tentang awal kehadiran almarhum Ramdan di muka bumi ini.
Maka bisa dibayangkan kebahagiaan Sulistyowati, suami, dan kedua anak gadisnya ketika yang lahir memang bayi laki-laki. Lebih bahagia lagi karena bayi itu lahir sebagai anak yang normal dan tampak sehat, meski warna kulitnya agak kekuningan.
"Ketika itu kami tidak khawatir dengan warna kuningnya. Sebab, kata orang-orang dan juga dokter, itu bisa hilang dengan sering dijemur," tambah Bambang Sutondo Winarno, ayah almarhum Putra.
Menatap kembali foto-foto Putra alias Ramdan memang sama dengan menggali duka dan menguras air mata. Tatapan matanya begitu hidup dan penuh semangat.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408