In Memoriam Ramdan 'Putra' Aldil Saputra
Terbayang Anak Asuh, Mak Ti Shock hingga Masuk RS
Minggu, 30 Mei 2010 – 07:59 WIB
Sayangnya, perasaan itu tak bertahan lama. Sebab, warna kuning tersebut ternyata tak kunjung hilang ketika si bungsu sudah berumur dua bulan. Padahal, mereka sudah menjemur dia setiap hari. Dan, kebahagiaan mereka pun berubah menjadi keprihatinan panjang setelah dokter menyatakan bahwa warna kuning itu ada karena Ramdan tidak memiliki saluran empedu.
"Sejak itu saya tak pernah pergi ke tempat lain kecuali mengajar. Kebetulan, sekolah tempat saya mengajar berada di depan rumah. Karena itu, saya masih sempat memandikannya sendiri setiap pagi dan bisa tetap mengawasinya selama mengajar," tambah Sulistyowati.
"Selama hidupnya, Ramdan hanya pernah saya mandikan sekali saja. Yaitu, menjelang operasi karena ibunya juga harus menyiapkan diri sendiri untuk operasi. Juga baru sekali itu dia mau saya beri air putih dan saya tidurkan. Biasanya dia rewel kalau tidak bersama dengan ibunya. Minum juga begitu. Dia tidak pernah mau diberi air putih. Maunya susu," tambah sang ayah.
Karena itu, bisa dibayangkan sedihnya hati Bambang ketika menyadari bahwa itulah kali pertama dan terakhir dia memandikan dan menidurkan bayi laki-lakinya dalam keadaan hidup.
Menatap kembali foto-foto Putra alias Ramdan memang sama dengan menggali duka dan menguras air mata. Tatapan matanya begitu hidup dan penuh semangat.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408