In Memoriam Ramdan 'Putra' Aldil Saputra

Terbayang Anak Asuh, Mak Ti Shock hingga Masuk RS

In Memoriam Ramdan 'Putra' Aldil Saputra
Makam Ramdan Aslil Saputra yang masih dipenuhi bunga. Foto : Choirurrozaq/Radar Tulungagung/JPNN
Begitu beratnya sehingga tubuhnya tak sanggup lagi menahan. Dan, tiga hari lalu wanita itu harus masuk rumah sakit. Hingga berita ini saya turunkan, dia masih dirawat intensif di RSU Trenggalek. "Saya sedang menjenguk bersama tetangga," kata Bambang tadi malam tentang Mak Ti.

 

Melupakan Ramdan atau Putra memang bukan pekerjaan mudah. Semakin kita berusaha melupakannya, semakin kuat kenangan yang muncul tentang dirinya. Tetapi, memunculkan kembali ingatan tentang dirinya juga bukan hal yang bisa meredakan duka kita. Malah sebaliknya, semakin menguras air mata.

Jangankan lagi saya, tim dokter dan para perawat yang hampir 24 jam setiap hari bersamanya. Para wartawan pun sampai sekarang masih berduka atas kematian Ramdan. Padahal, mereka hanya pernah bertemu sebelum operasi dan ketika Ramdan dibawa ke ruang CT Scan. Selama Ramdan di ICU, mereka hanya melihat bocah itu lewat gambar.

"Saya trenyuh baca tulisan sampeyan. Juga lihat foto-fotonya, mau nangis. Karena saya ikuti dia dari awal sampai Jumat. Sabtu saya libur. Minggu pagi saya dapat kabar kematiannya," tutur Hartoko dari ANTV biro Surabaya, salah seorang wartawan yang setiap pagi setia datang ke lantai dua (ICU) Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD dr Soetomo Surabaya.

Menatap kembali foto-foto Putra alias Ramdan memang sama dengan menggali duka dan menguras air mata. Tatapan matanya begitu hidup dan penuh semangat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News