Inafis Masih Polemik, Tumpang Tindih dengan e-KTP

Inafis Masih Polemik, Tumpang Tindih dengan e-KTP
Inafis Masih Polemik, Tumpang Tindih dengan e-KTP
JAKARTA -  Program kartu Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) masih terus dipolemikkan. Meski Polri menghentikan sementara  Inafis itu, namun  sebagian minta tidak perlu ada program itu karena sudah ada e-KTP.  Kedua program itu  dipastikan tumpang tindih akibat lemahnya koordinasi antar institusi negara.

Anggota DPR dari Komisi III Syarifuddin Sudding  ikut mengeluhkan program Inafis tersebut. Terlepas gratis atau bayar, program itu memperlihatkan lemahnya koordinasi antara dua institusi negara, yakni Polri dan Kemendagri. Sebab ada data penduduk yang sama di kedua institusi itu.

Atas itu, Sudding minta sebaiknya disatukan saja dalam 1 kartu semua data penduduk sehingga cukup ada 1 kartu yang konprehensif, komplit dan sinergis. Artinya, kata Sudding,  semua yang dibutuhkan terkait data kependudukan dan deteksi pelaku kriminal cukup di dalam satu kartu yang semua data penduduknya tertampung dalam satu database.

”Polisi perlu data langsung online ke Kemendagri, begitu pula sebaliknya. Kalau tidak begini, nanti Kejaksaan, BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dan BNN bikin kartu juga dan rakyat lagi yang dibebani. Kan jadi kacau semuanya,” kata Sudding, kepada INDOPOS (JPNN Group), Jumat (27/4).

JAKARTA -  Program kartu Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) masih terus dipolemikkan. Meski Polri menghentikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News