Inalum Diperebutkan
Pemerintah Fokus Persiapan Negosiasi Dengan Jepang Soal Inalum
Selasa, 13 Juli 2010 – 04:15 WIB
JAKARTA -- Tiga BUMN yang siap untuk memback up PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) masih harus menahan niatnya. Belum terjadi kesepakatan dengan Jepang atau dalam hal ini Nippon Asahan Alumunium Co. Ltd, sebagai pemilik mayoritas saham tentang kelanjutan kerjasama di perusahaan penghasil alumunium di Sumatera Utara itu.
Tiga badan usaha milik negara yang menyatakan bersedia mendanai Inalum adalah PT Danareksa, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), dan PT Bahana Securities. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, pembicaraan tentang kelanjutan Inalum saat ini masih sebatas konsep sehingga bisa sewaktu waktu berubah.
Baca Juga:
Menurut Hidayat, langkah terdepan yang harus dilakukan saat ini adalah bersiap dalam negosiasi dengan pihak Jepang. Setelah hasil negosiasi dengan Jepang menghasilkan maka ditentukan manajemen kepemilikan saham dan setelah itu pemerintah berani menentukan langkah selanjutnya, menunjuk BUMN mana yang akan melanjutkan Inalum. "Jadi sekarang ini masih bicara konsep, bisa saja berubah," ujar Hidayat di kantornya, kemarin.
Dalam cetak biru yang digagas pemerintah, untuk 25 tahun ke depan, Inalum akan menjadi klaster industri alumunium terbesar di Indonesia. Maka, berbagai upaya untuk meningkatkan investasi di Inalum akan digenjot.
JAKARTA -- Tiga BUMN yang siap untuk memback up PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) masih harus menahan niatnya. Belum terjadi kesepakatan dengan
BERITA TERKAIT
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024