Inalum Jangan jadi 'Sapi Perahan'
Jumat, 25 Juni 2010 – 23:41 WIB

Inalum Jangan jadi 'Sapi Perahan'
Pendapat keras disampaikan pengamat ekonomi dari InterCafe IPB, Iman Sugema. Saat diskusi itu, Iman menyodorkan tiga opsi. Pertama, 100 persen Inalum harus diambil alih. Kedua, Jepang hanya mengurusi pabriknya, sedang pembangkitnya milik pemerintah RI. Alasannya, pembangkit listriknya yang paling strategis dan sangat menguntungkan dari sisi bisnis. "Atau listriknya juga diserahkan ke Jepang, tapi airnya (yang berasal dari Sungai Asahan), kita mampeti. Jadi kalau dalam negosiasinya Jepang sulit diajak bicara, cukup katakan, "ya sudah, airnya kita mampetin saja." Memangnya air siapa?" ujar Iman, ekonom yang akan diusulkan DPR masuk ke dalam tim negosiator. (sam/jpnn)
JAKARTA -- Anggota Komisi VII DPR, Chandra Tirta Wijaya mendesak pemerintah untuk tegas menyikapi habisnya masa kontrak pengelolaan PT Inalum pada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang