Inas: Prabowo Terkesan Memanipulasi Data dan Fakta
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Inas Nasrullah Zubir menanggapi pidato calon presiden Prabowo Subianto tentang narkoba di Kampus Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/3) lalu.
Menurut Inas, pidato Prabowo terkesan memanipulasi data dan fakta yang ada. Prabowo dalam pidatonya mengatakan jumlah pengguna narkoba di Indonesia mencapai 5,9 juta pada 2015 lalu.
BACA JUGA: Lagi, Finalis Indonesian Idol Dibekuk Polisi karena Kasus Narkoba
Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu kemudian menyebut kemungkinan jumlahnya saat ini terus bertambah.
"Kalau lihat kenaikan data penambahan sama, kemungkinan delapan juta anak-anak kita kena narkoba. Bayangkan, lebih besar dari penduduk Singapura. Kalau diteruskan 10 tahun lagi, bagaimana mau? 20 juta anak-anak kita candu narkoba," ujar Prabowo.
Menanggapi hal tersebut, Inas merujuk data dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Deputi Rehabilitasi BNN pada 26 Juni 2018 lalu mengatakan, pengguna narkoba pada 2017 sekitar 3,5 juta orang.
"Lantas, dari mana itu angka delapan juta? Ini kan sama saja namanya asal bunyi, bisa juga kemudian muncul persepsi ngibul," ujar Inas di Jakarta, Minggu (10/3).
Selain itu, Ketua DPP Partai Hanura ini juga menyoroti pernyataan Prabowo yang menyebut saat ini ada 72 kartel narkoba internasional masuk ke dalam negeri.
Menurut Inas, pidato Prabowo terkesan memanipulasi data dan fakta yang ada. Prabowo dalam pidatonya mengatakan jumlah pengguna narkoba di Indonesia mencapai 5,9 juta pada 2015 lalu.
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya