InaSH Sebut Hipertensi Menjadi Masalah Kesehatan Global, Ini Alasannya

InaSH Sebut Hipertensi Menjadi Masalah Kesehatan Global, Ini Alasannya
Wakil Ketua InaSH Eka Harmeiwaty menyebut hipertensi sebagai masalah kesehatan global. Ilustrasi Tekanan Darah Tinggi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi atau Indonesian Society of Hypertension (InaSH) Eka Harmeiwaty menyebut hipertensi sebagai masalah kesehatan global.

Survei yang dilakukan InaSH bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2018 menunjukkan dari 68.846 orang dengan usia rata-rata 45 tahun, 27.331 atau 30,8 persen di antaranya menderita hipertensi.

"Angka ini lebih rendah dari survei tahun 2017, yaitu 34,5 persen," kata Eka, Selasa (17/5).

Dia mengungkapkan hal tersebut disebabkan oleh 18,6 persen partisipan yang berusia 18 hingga 29 tahun pada survei 2018.

Kemudian, dari para penderita hipertensi itu, ganya 13.018 orang atau 47,6 persen di antaranya yang menyadari adanya hipertensi dan hanya 47,4 persen yang mengonsumsi obat.

Survei tersebut juga menunjukkan target pengobatan tidak tercapai pada 10.106 pasien atau 78 persen.

"Dengan kondisi di Indonesia seperti ini, tidak heran bila insiden penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal masih tinggi," lanjut Eka.

Menurut dia, hipertensi bisa dicegah meski faktor genetik dan usia sulit untuk dimodifikasi.

Wakil Ketua InaSH Eka Harmeiwaty menyebut hipertensi sebagai masalah kesehatan global.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News