Incar Posisi 3 Besar Pemilu 2019, PPP Gelar Mukernas
jpnn.com - JAKARTA - DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan memantapkan strategi guna kembali posisi tiga besar pemenang pemilu. Rencananya, partai berlambang kakbah itu akan menggelar musyawarah kerja nasional (Mukernas) 2016 di Ancol, Jakarta Utara, 3-5 Oktober mendatang.
Sekretaris Panitia Pengarah Mukernas PPP, Arwani Thomafi mengatakan, forum itu akan menjadi ajang konsolidasi organisasi pasca-muktamar islah di Asrama Haji Pondok Gede, beberapa bulan lalu. Menurutnya, PPP harus benar-benar siap menghadapi pilkada serentak tahun depan.
"Mukernas ini menjadi momen penting membahas program kerja terkait dengan langkah organisatoris pemenangan Pilkada 2017 dan mewujudkan target tiga besar partai pemenang Pemilu 2019," kata Arwani saat konferensi pers di ruang Fraksi PPP DPR, Kamis (29/9).
Arwani menambahkan, menjadi PPP untuk masuk tiga besar peraih suara terbanyak di pemilu bukan target bombastis bagi partai pimpinan M Romahurmuziy itu. Sebab, dalam sejarah pemilu pasca-reformasi pernah masuk tiga besar partai peraih suara terbanyak.
"Makanya tidak terlalu bombastis atau muluk-mukuk target tiga besar itu," tambah Anggota Komisi I DPR itu.
Selain itu, Mukernas PPP juga akan membahas berbagai program strategis. Acara yang akan diikuti 1500 orang peserta itu akan mengundang sejumlah menteri Kabinet Kerja, serta pimpinan KPK dan BNN.(fat/jpnn)
JAKARTA - DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan memantapkan strategi guna kembali posisi tiga besar pemenang pemilu. Rencananya, partai berlambang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Survei Publicsensum: Elektabilitas Isran-Hadi Makin Moncer di Pilkada Kaltim
- Kampanye Akbar Robinsar-Fajar, Puluhan Ribu Massa Berkumpul di Lapangan Bukit Cilegon Asri
- Puluhan Sukarelawan Pramono-Rano Deklarasi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Kampanye Akbar
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk