Incen, Bayi Nahas yang Dibuang di Gerobak Tambal Ban
Benar-Benar Hidup meski tanpa Otak
Kamis, 17 Januari 2013 – 09:32 WIB
Incen sedang diperiksa dr Arifin Parenrengi bersama perawat Lastri. Foto: NANY WIJAYA/JAWA POS
"Itu hanya refleks otot," jelasnya.
Karena refleksnya masih berfungsi, sampai saat ini Incen masih bisa merespons sentuhan. Dia akan berhenti menangis dan tidak lagi meronta ketika tangan, punggung, atau kepalanya dielus-elus dengan lembut.
Selain itu, dia bisa mendengar. Buktinya, kalau namanya disebut, bola matanya yang juling akan berputar-putar, seakan mencari arah suara yang memanggilnya.
Dia juga bisa lho menggerak-gerakkan bibir serta lidahnya seakan sedang mengecap sesuatu saat menjelang waktu minum tiba.
ANDA pasti pernah mendengar seseorang mengucapkan kata: Tidak punya otak. Jangan anggap itu kata kiasan. Sebab, memang ada orang yang lahir tanpa
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah