Incen, Bayi Nahas yang Dibuang di Gerobak Tambal Ban

Benar-Benar Hidup meski tanpa Otak

Incen, Bayi Nahas yang Dibuang di Gerobak Tambal Ban
Incen sedang diperiksa dr Arifin Parenrengi bersama perawat Lastri. Foto: NANY WIJAYA/JAWA POS
Menurut Lastri, perawat yang menanganinya di RKZ, sesekali Incen bisa diberi makan atau minum dengan sendok. Tetapi, karena dengan cara tersebut dia tak bisa makan dan minum dalam jumlah cukup dan kadang-kadang terhenti karena muntah, makan dan minumnya dimasukkan melalui sonde (slang yang dipasang lewat hidung, menuju ke jalan makan).

Karena makan dan minumnya cukup, Incen juga buang air besar dan kecil sebagaimana bayi lain yang lahir normal.

Selain merespons sentuhan dan panggilan, Incen bisa menangis ketika kesakitan. Tangisnya relatif kuat dan keras. Itu menunjukkan bahwa bayi tanpa otak besar juga bisa merasakan nyeri dan sakit. Sebab, sensor rasa tersebut ada di otak kecil.

Salah satu pemicu nyeri adalah bila cairan otaknya meningkat. Itu menimbulkan sakit kepala yang hebat. Karena itulah, di kepala Incen perlu dipasang slang kecil yang berfungsi membuang kelebihan cairan otaknya ke perut. Sayangnya, tak lama dipasang, slang itu buntu, sehingga harus diganti.

ANDA pasti pernah mendengar seseorang mengucapkan kata: Tidak punya otak. Jangan anggap itu kata kiasan. Sebab, memang ada orang yang lahir tanpa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News