Incen, Bayi Nahas yang Dibuang di Gerobak Tambal Ban
Benar-Benar Hidup meski tanpa Otak
Kamis, 17 Januari 2013 – 09:32 WIB
Incen sedang diperiksa dr Arifin Parenrengi bersama perawat Lastri. Foto: NANY WIJAYA/JAWA POS
Tak lama setelah diganti, dokter menemukan bahwa kandungan protein di kepala Incen terlalu tinggi, sehingga air yang keluar dari slangnya tak bisa diserap perut.
Hal itulah yang memaksa dr Arifin untuk menempatkan ujung lain slang tersebut di luar tubuh Incen. Itu rawan infeksi, sebenarnya. Tetapi, itulah satu-satunya jalan. Dan benar, infeksi tersebut menyerang sehingga tubuh Incen memanas.
Untuk mengatasi itu, selain antibiotik, dr Arifin harus melakukan "cuci otak". Yakni, memasukkan cairan khusus ke rongga kepala Incen, kemudian mengeluarkannya lagi.
"Cairan yang masuk dan keluar harus sama banyak. Semua cairan yang keluar harus dikultur untuk mengetahui apakah masih ada bakterinya atau tidak. Selain itu, diperiksa apakah kandungan proteinnya masih tinggi. Sekarang, kandungan proteinnya masih di atas 1.000. Harusnya di bawah 100," jelas dr Arifin pekan lalu.
ANDA pasti pernah mendengar seseorang mengucapkan kata: Tidak punya otak. Jangan anggap itu kata kiasan. Sebab, memang ada orang yang lahir tanpa
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah