Incen, Bayi Nahas yang Dibuang di Gerobak Tambal Ban
Benar-Benar Hidup meski tanpa Otak
Kamis, 17 Januari 2013 – 09:32 WIB
Incen sedang diperiksa dr Arifin Parenrengi bersama perawat Lastri. Foto: NANY WIJAYA/JAWA POS
Makin hari, jumlah cairan otaknya makin banyak, sehingga mendorong tulang kepalanya yang masih empuk untuk membesar. Karena itu, kepala bayi hidrosefalus selalu membesar.
Kasus seperti Incen tersebut terbilang langka karena hanya ada di setiap 10.000 kelahiran. Di negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa, kejadian seperti Incen itu lebih langka. Yakni, satu per 200.000 kelahiran. Sebab, di negara maju, masalah gizi buruk pada ibu hamil atau pengetahuan tentang kehamilan yang sehat sudah bukan problem.
Kasus hydranencephaly terjadi karena otak besar tidak tumbuh. Pertumbuhan otak besar terganggu karena beberapa hal. "Itu bisa karena infeksi TORCH, kekurangan gizi saat dalam kandungan, atau stroke," jelas Dr dr M. Arifin Parenrengi SpBS yang menangani Incen.
TORCH adalah kependekan toksoplasma, rubela, cytomegalovirus/CMV, dan herpes simplex.
ANDA pasti pernah mendengar seseorang mengucapkan kata: Tidak punya otak. Jangan anggap itu kata kiasan. Sebab, memang ada orang yang lahir tanpa
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah