Indahnya Senandung Lonceng Gereja dan Azan Beriringan di Kampung Sawah
Tokoh Masyarakat Asli Kampung Sawah, Jacob Napiun
“Sering ada pertemuan-pertemuan antara tokoh agama di sini dan silahturahmi. Kami sudah mewariskan kehidupan toleransi di Kampung Sawah sejak lama. Kami ini pewaris produk nenek moyang kami yang sudah bertoleransi sejak lama,” ujar Jacob.
Menurut Jacob, salah satu faktor penentu kerukunan dan toleransi beragama di Kampung Sawah ialah persaudaraan yang kuat.
Ketua Majelis Forum Umat Beragama tingkat Kecamatan Pondok Melati itu mengatakan rasa persaudaraan tersebut yang melekat dan merekatkan warga di tengah perbedaan.
Jacob menuturkan di dalam keluarganya juga ada perbedaan agama. Menurutnya, hal itu bukan masalah karena rasa persaudaraan dan persatuan tetap hadir di tengah-tengah keluarga.
Menurut Jacob, Kampung Sawah sering menjadi tempat belajar bagi warga dari luar kota yang hendak melakukan kegiatan studi banding tentang keharmonisan di dalam keanekaragaman budaya dan agama.
Warga Kampung Sawah sudah terbiasa mengamalkan norma-norma Pancasila.
“Warga Kampung Sawah sudah menjalankan kehidupan berpancasila bahkan sebelum Pancasila itu lahir. Sudah bawaan nenek moyang kami,” sambungnya.
Kampung Sawah sudah terkenal dengan kehidupan toleransi beragama sejak ratusan tahun lalu.
- GPII Keluarkan Seruan Jelang Natal dan Tahun Baru 2025
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Terowongan Silaturahim Diresmikan, Simbol Toleransi Umat Beragama
- Perkuat Toleransi di Indonesia, SETARA Institute Luncurkan Rencana Aksi Daerah
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Debat Pilgub Sumsel, Eddy Santana Sebut Pentingnya Pendidikan untuk Jaga Toleransi