Indahnya Toleransi Beragama saat Perayaan Idulfitri di Sulawesi Utara

Indahnya Toleransi Beragama saat Perayaan Idulfitri di Sulawesi Utara
Sejumlah umat Kristen dan jajaran kepolisian menjaga keamanan di depan Masjid Al Hikmah, Matani, Kabupaten Minahasa Selatan. Foto : ANTARA/HO

jpnn.com, MINAHASA - Sejumlah organisasi yang bernaung di bawah denominasi Gereja Kristen turut berpartisipasi mengamankan beberapa titik shalat Idul Fitri 1445 Hijriah di Sulawesi Utara, Rabu.

Di antaranya pengamanan pelaksanaan salat Id di Masjid Al Hikmah Matani, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut. Puluhan anggota Panji Yosua dari Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), mengamankan lokasi salat tersebut.

Anggota Panji Yosua juga turut membantu kelancaran jalur lalu lintas jalur Trans Sulawesi di depan Masjid Al Hikmah tersebut.

Pengurus Panji Yosua GMIM Solagratia Matani, Martino Limpong, mengatakan pengamanan yang dilakukan umat Kristiani sudah terjadi sejak puluhan tahun, karena kebersamaan dan toleransi yang tercipta.

"Kerukunan dan toleransi di Desa Matani, Minsel, bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain. Kami di sini saling berbagi dalam setiap momentum," kata Limpong, yang juga berprofesi sebagai jurnalis ini.

 Setiap perayaan Idulfitri, silahturahmi antarumat beragama terjalin baik. Muslim sering menerima kunjungan umat Kristen saat perayaan, melalui persediaan aneka makanan dan momentum saling memaafkan.

Di tempat lain, salat Id di Masjid Imam Bonjol Pineleng, Kabupaten Minahasa,  turut dijaga oleh puluhan anggota Panji Yosua, Komisi Pemuda GMIM dan perwakilan umat Katolik.

"Kami bangga dengan pemberian diri sejumlah umat Kristiani yang toleransi tinggi menjaga dan mengamankan kegiatan shalat Idul Fitri kami," tandas Ifan, salah satu jamaah di Pineleng.

Salat Idul Fitri di Masjid Imam Bonjol Pineleng turut dijaga oleh puluhan anggota Panji Yosua, Komisi Pemuda GMIM dan perwakilan umat Katolik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News