Indal Alumunium Industry Fokus Diversifikasi Produk
Adapun pada 2018 perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,1 triliun atau tumbuh 15,3 persen dibandingkan kinerja tahun sebelumnya.
Penjualan tersebut disumbang oleh produk di sektor jasa konstruksi sebesar 34,5 persen, kemudian disusul produk aluminium.
Dari kinerja tersebut, penjualan di pasar ekspor berkontribusi sekitar 45,5 persen atau terealisasi Rp 514,61 miliar. Sisanya merupakan penjualan di pasar domestik.
"Persentase penjualan ekspor meningkat 39,8 persen dibandingkan 2017 dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun ini," imbuh Cahyadi
Cahyadi menambahkan, kinerja penjualan pada awal tahun ini juga menunjukkan tren yang positif.
Pada periode Januari - Mei 2019 penjualan ekspor sudah mencapai Rp2 44 miliar atau tumbuh 32,7 persen dibandingkan periode yang sama 2018.
"Kontribusi pasar ekspor di awal tahun ini juga berubah. Tahun lalu hanya 44,1 persen kini menjadi 51,1 persen. Kontribusi pasar domestik menurun dari 55,9 persen menjadi 48,9 persen," jelasnya.
Di tempat yang sama, Presiden Direktur INAI Alim Markus menambahkan, perseroan akan terus melakukan peremajaan fasilitas produksi dengan teknologi yang lebih baru agar mampu menghadapi kompetisi.
Kinerja ekspor yang meningkat berhasil membuat PT Indal Alumunium Industry Tbk mencatatkan pertumbuhan laba yang positif.
- Trade Expo Indonesia 2024, MIND ID Tampilkan Produk Green Aluminium
- SGAR Bakal jadi Tonggak Penting Industri Aluminium dari Hulu sampai Hilir
- Syarief Hasan Tekankan Pentingnya Diversifikasi Produk untuk Genjot Ekspor Pertanian
- Perlu Diversifikasi Ekspor untuk Antisipasi Resesi Global
- Merencanakan Nasib
- Permintaan Kendaraan Listrik Naik, MIND ID Gaet EGA Optimalisasi Produk Aluminium