Indari Mastuti, Pelopor Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis dan Doyan Bisnis
Minggu, 30 Desember 2012 – 06:58 WIB

Indari Mastuti memamerkan buku-buku Indiscprit di rumahnya, kawasan Mohammad Toha, Bandung, Kamis (27/12). FOTO : SEKARING RATRI A/ Jawa Pos
Ibu dua anak itu pun memotong jalur pengiriman naskah konvensional tersebut. Dia memilih mengirimkan ratusan judul kepada penerbit disertai sinopsis singkat dan outline untuk masing-masing judul. Karena tidak menyertakan berlembar-lembar naskah, Indari bisa segera menanyakan kepastian pada penerbit, judul naskah mana saja yang disetujui.
“Menurut saya cara ini lebih efektif dan nggak buang-buang waktu. Memang awalnya para penerbit masih ragu. Alasannya mereka belum baca seluruh naskah, bahkan terjadi pro kontra tapi akhirnya bisa diterima dan malah bikin penasaran,” urainya sembari tersenyum.
Lalu siapa yang membayar jasa agensi naskah? Indari menjawab, agensi mendapat fee dari yang telah disepakati dengan penulis. Misalnya penerbit menurunkan royalti 10 persen, penulis mendapat bagian tujuh persen. Sisanya adalah fee bagi agensi.
Ternyata, terobosan Indari benar-benar membuat banyak penerbit penasaran. Hanya dalam waktu setahun bisnis agensi naskah yang awalnya diberi nama Indari itu mencapai masa keemasan. Banyak penerbit dan penulis yang berbondong-bondong datang padanya. Hanya dalam setahun dia meraih sukses luar biasa.
BISNIS agensi naskah adalah bisnis yang jarang di Indonesia. Namun, Indari berhasil mempopuerkan bisnis yang terbilang baru tersebut. Meski penuh
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu