Indari Mastuti, Pelopor Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis dan Doyan Bisnis
Minggu, 30 Desember 2012 – 06:58 WIB
Ibu dua anak itu pun memotong jalur pengiriman naskah konvensional tersebut. Dia memilih mengirimkan ratusan judul kepada penerbit disertai sinopsis singkat dan outline untuk masing-masing judul. Karena tidak menyertakan berlembar-lembar naskah, Indari bisa segera menanyakan kepastian pada penerbit, judul naskah mana saja yang disetujui.
“Menurut saya cara ini lebih efektif dan nggak buang-buang waktu. Memang awalnya para penerbit masih ragu. Alasannya mereka belum baca seluruh naskah, bahkan terjadi pro kontra tapi akhirnya bisa diterima dan malah bikin penasaran,” urainya sembari tersenyum.
Lalu siapa yang membayar jasa agensi naskah? Indari menjawab, agensi mendapat fee dari yang telah disepakati dengan penulis. Misalnya penerbit menurunkan royalti 10 persen, penulis mendapat bagian tujuh persen. Sisanya adalah fee bagi agensi.
Ternyata, terobosan Indari benar-benar membuat banyak penerbit penasaran. Hanya dalam waktu setahun bisnis agensi naskah yang awalnya diberi nama Indari itu mencapai masa keemasan. Banyak penerbit dan penulis yang berbondong-bondong datang padanya. Hanya dalam setahun dia meraih sukses luar biasa.
BISNIS agensi naskah adalah bisnis yang jarang di Indonesia. Namun, Indari berhasil mempopuerkan bisnis yang terbilang baru tersebut. Meski penuh
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408