Indari Mastuti, Pelopor Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis dan Doyan Bisnis
Minggu, 30 Desember 2012 – 06:58 WIB
Yang menarik, Indari menceritakan hal tersebut tanpa merasa sedih. Bahkan sebaliknya, dia justru mampu menertawakan kebodohannya di awal berdirinya Indscript. Indari menuturkan, dirinya tidak datang dari kalangan berada. Sejak SMA, dia sudah terbiasa bekerja keras. Begitu pula waktu memasuki bangku kuliah, dia membiayai kuliahnya sendiri sampai lulus. “Bapak saya itu orangnya pekerja keras, mungkin itu yang menular pada saya. Jadi sekalipun saya sudah bangkrut, saya nggak patah semangat,” ujarnya.
Dia pun lantas memutar otak untuk mencari cara menyelamatkan bisnisnya. Perempuan yang memiliki nama lengkap Indari Mastuti Rezki Resmiyati Soleh Addy itu mencoba melakukan dua hal, yakni quantum branding dan inovasi. Caranya, Indari rajin mengikuti berbagai kompetesi kewirausahaan. Selain untuk memperkenalkan bisnisnya, dia juga mencari tambahan dana untuk menutup utang perusahaan.
Perempuan yang memiliki nama pena Bunda Nanit itu pun berhasil menjuarai sejumlah kompetisi bisnis. Di antaranya, pada 2011 menjadi finalis Kusala Swadaya, sebuah penghargaan bagi para socialpreneur. Awal Januari 2012, Indari berhasil menggondol pemenang II Wirausaha Muda Mandiri 2011.
Tidak hanya itu, pada tahun yang sama, dia terpilih menjadi Perempuan Indonesia Terinspiratif Majalah Kartini. Lalu memperoleh Kartini Award dari Surabaya Plaza Hotel dan menjadi finalis Wanita Wirausaha Femina. Yang terbaru, dia berhasil menjadi pemenang utama Sekar Womenpreneur yang diadakan majalah Sekar.
BISNIS agensi naskah adalah bisnis yang jarang di Indonesia. Namun, Indari berhasil mempopuerkan bisnis yang terbilang baru tersebut. Meski penuh
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408