Indari Mastuti, Pelopor Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis dan Doyan Bisnis
Minggu, 30 Desember 2012 – 06:58 WIB

Indari Mastuti memamerkan buku-buku Indiscprit di rumahnya, kawasan Mohammad Toha, Bandung, Kamis (27/12). FOTO : SEKARING RATRI A/ Jawa Pos
Di tengah upayanya mengikuti sejumlah kompetisi, Indari masih sempat membikin komunitas penulis. Pada Mei 2010, Indari membentuk komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Memanfaatkan popularitas situs jejaring social Facebook (FB), dia mengajak para ibu rumah tangga seperti dirinya di seluruh Indonesia untuk memaksimalkan potensi diri lewat menulis.
Lewat akun group IIDN di FB, Indari rajin membagikan tips dan trik menulis. Dia juga menggelar diskusi online dan pelatihan yang berkaitan dengan dunia tulis menulis dan kerumahtanggaan. Tidak dinyana, responsnya sangat luar biasa. Banyak ibu-ibu dari sejumlah wilayah Indonesia bahkan luar negeri bergabung dalam IIDN.
Baru sebulan dibuat, anggotanya sudah mencapai 1.000 orang. Sampai saat ini, tercatat hampir 5.500 ibu-ibu rumah tangga tergabung dalam IIDN. Karena anggota IIDN tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa negara di mancanegara, tiap wilayah memiliki seorang koordinator wilayah.
Indari sama sekali tidak menyangka, IIDN bisa menjadi besar seperti sekarang ini. Karena itu, dia pun makin bersemangat. Bahkan, IIDN memiliki kurikulum pelatihan dari Senin hingga Sabtu lengkap dengan waktu dan lama pelatihan. Misalnya, Senin pukul 08.00-09.00 WIB pelatihan manajemen bisnis. Dalam sehari bisa sampai empat pelatihan.
BISNIS agensi naskah adalah bisnis yang jarang di Indonesia. Namun, Indari berhasil mempopuerkan bisnis yang terbilang baru tersebut. Meski penuh
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu