INDEF Sambut Baik Gagasan Ma'ruf Amin Soal Zakat dan Pajak
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Senior Institute for Development Economics and Finance (INDEF) Didik J Rachbini menyambut baik gagasan Wakil Presiden Ma'ruf Amin soal zakat dan pajak.
Dia menyebutkan penerimaan dari zakat dinilai bisa lebih banyak untuk membantu atasi kemiskinan.
"Karena yang membayar zakat ini 2,5 persen dari aset keseluruhan, sementara pajak ini hanya dari keuntungan. Jadi, diharapkan orang yang bayar zakat ini tercatat sebagai orang yang bayar pajak, itu harapan Pak Wapres, gagasannya ini bagus," kata Didik saat konferensi pers seusai pembukaan 14th Annual Conference Asia-Pasific Tax Forum di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (3/5).
Wapres Ma'ruf Amin menginginkan pajak dan zakat bisa digunakan sebagai instrumen untuk pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Dia menilai dua hal tersebut memiliki konsep yang sama.
"Semoga zakat dan pajak ke depan menjadi instrumen akselerasi kemakmuran bangsa-bangsa," ujar Ma'ruf Amin saat membuka acara tersebut.
Menurutnya, ekonomi syariah dalam hal ini zakat dan pajak, memiliki napas dan tujuan untuk mengurangi ketimpangan yang ada di masyarakat.
Ma'ruf Amin juga menilai tren ketimpangan antarmasyarakat makin meningkat seiring dengan laju liberalisasi ekonomi dan menjadi masalah global sejak dekade 1980-an
Ekonom Senior INDEF Didik J Rachbini menyambut baik gagasan Wakil Presiden Ma'ruf Amin soal zakat dan pajak.
- PPN 12% di Depan Mata, Investor Wajib Susun Strategi yang Lebih Adaptif
- Wihadi Gerindra Sentil Dolfie PDIP: Dia Tak Jelaskan Detail Pasal 7 Ayat 4 UU HPP
- Tim 8 Prabowo Soroti Kritikan PDIP Soal PPN 12 Persen
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Perkuat Kolaborasi ZIS di ASEAN, ICONZ ke-8 Hasilkan 5 Resolusi Strategis
- ICONZ ke-8 Bahas Peran Zakat dalam Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem