Indef Sarankan Pemerintah Kurangi Impor Minyak Mentah
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira mengungkapkan, secara rata-rata, Indonesia harus mengimpor 800 ribu barel minyak per hari.
"Jika harga minyak dunia di angka USD 75 per barel, lalu dikalikan volume kebutuhan minyak, kebutuhan dolar untuk impor minyak mentah USD 60 juta per hari. Ini sangat menguras valuta asing dalam negeri," papar Bhima akhir pekan kemarin.
Karena itu, dia menyarankan pemerintah segera mengurangi impor minyak mentah.
Sebab, impor minyak mentah menjadi salah satu penyumbang terbesar kebutuhan dolar AS.
Dia mengatakan, program B20 atau pencampuran bahan bakar minyak (BBM) dengan biodiesel sebesar 20 persen cukup bagus dalam mengurangi impor minyak mentah.
Namun, menurut dia, pemerintah memang perlu memperhatikan kesiapan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan mesin kendaran nonpublic service obligation.
Sebab, tidak dimungkiri, biodiesel dari turunan minyak sawit memiliki kelemahan di suhu tertentu akan membeku. (vir/c10/kim)
Bhima Yudistira mengungkapkan, secara rata-rata, Indonesia harus mengimpor 800 ribu barel minyak per hari.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Asosiasi Kedelai Indonesia Siap Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Industri Hasil Tembakau Merugi, Penerimaan Negara Bakal Terancam
- INDEF: Kebijakan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Dibuat Terburu-buru
- Prabowo Pengin Ekonomi Tumbuh 8 Persen? Ini Saran dari Dradjad Wibowo
- Profil Faisal Basri, Ekonom Vokal Pernah Jadi Sekjen PAN, Pengorek Kasus Petral
- Kabar Duka, Ekonom Faisal H. Basri Meninggal Dunia