Indeks Daya Saing Global, Peringkat Indonesia Membaik
Selain proses transfer teknologi, Jumain mengatakan kualitas SDM lokal juga dibenahi. Diantaranya adalah dengan pertukaran dosen atau peneliti dalam negeri dengan lembaga riset luar negeri. Selain itu juga menghadirkan profesor luar negeri untuk membimbing peneliti di Indonesia.
Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menuturkan rendahnya skor kemampuan berinovasi tidak bisa dilepaskan dari iklim pendidikan di Indonesia. Dia menuturkan kultur belajar dalam sistem pendidikan di Indonesia masih menekankan menghafal. ’’Padahal menghafal itu adalah tingkatan belajar terendah atau low order thinking,’’ katanya.
Indra mengingatkan, memasuki era industri 4.0 kemampuan berinovasi dan kerativitas sangat dibutuhkan. Dia khawatir rendahnya kemampuan inovasi Indonesia dalam indeks daya saing tersebut, bakal memengaruhi kondisi ekonomi nasional.
Dia menegaskan masyarakat Indonesia sejatinya memiliki DNA creator yang kuat. ’’Bisa dilihat dari budaya-budaya yang ada di masyarakat,’’ jelasnya.
Dia berharap lingkungan belajar diubah tidak sekedar mengutamakan menghafal. Tetapi ditingkatkan untuk merangsang peserta didik untuk berinovasi. (wan)
Indeks daya saing Indonesia naik berdasar World Economic Forum, menjadi di posisi 45 dari sebelumnya 47.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Artificial Intelligence Tingkatkan Produktivitas Manufaktur & Daya Saing Indonesia
- Perihal Daya Saing RI Meningkat, Ekonom Yakin Akan Mendongkrak Kepercayaan Investor
- Mantap! Peringkat Daya Saing Indonesia Naik ke Posisi 27 Lampaui Jepang dan Inggris
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Begini Ikhtiar PIS Meningkatkan Daya Saing Pelaut Indonesia
- Aturan Visa Kerja Dinilai Melemahkan Daya Saing Pelaut Indonesia