Indeks Pembangunan Pemuda Menurun, Ini Penyebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) mengalami penurunan. Capaian IPP hanya 51,00 (2020) dari sebelumnya 52,61 (2019) atau turun 1,67 poin.
"Padahal pembangunan pemuda merupakan agenda strategis bagi Indonesia, terutama dalam merespon krisis pandemi Covid-19," kata Subandi Sardjoko, deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas dalam dialog nasional pemuda secara daring, baru-baru ini.
Kondisi pandemi Covid-19 diduga memberi dampak signifikan atas pembangunan Indonesia secara keseluruhan, tak terkecuali pemuda. Dampak signifikan pandemi Covid-19 terutama terlihat pada indikator tingkat pengangguran terbuka pemuda dan wirausaha kerah putih dalam domain lapangan dan kesempatan kerja. Juga perempuan bekerja di sektor formal yang merupakan salah satu indikator penyusun domain gender dan diskriminasi.
"Kita perlu bekerja keras dan berinovasi juga sinergi untuk mencapai target IPP pada RPJMN 2020-2024 sebesar 57,67," kata Subandi.
IPP dipetakan ke dalam 5 domain yaitu (1) pendidikan; (2) kesehatan dan kesejahteraan; (3) lapangan dan kesempatan kerja; (4) partisipasi dan kepemimpinan; serta (5) gender dan diskriminasi.
Pemuda, dengan jumlah satu dari empat penduduk Indonesia (Statistik Pemuda Indonesia, 2020), memiliki peran penting sebagai kelompok usia produktif dan dapat berperan aktif sebagai critical thinker, change maker, innovator, communicator, bahkan leaders dalam rangka meningkatkan IPP.
Karena itu, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 (RPJMN 2020-2024) dan Rencana Kerja Pemerintah 2022 (RKP 2022) memberikan prioritas tersendiri atas pembangunan pemuda.
"Pemerintah tengah melakukan finalisasi Rencana Aksi Nasional (RAN) Pelayanan Kepemudaan 2021-2024 sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari revisi Perpres Nomor 66 tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Pelayanan Kepemudaan," ujar Jonni Mardizal, Plt sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Indeks pembangunan pemuda mengalami penurunan, ini terungkap dalam dialog nasional pemuda
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Maskot Tumtum Bakal Bawa Ukm Indonesia Mendunia di World Expo 2025 Osaka
- Ajang World Expo 2025 Osaka Bakal Jadi Gerbang Bagi Pelaku Bisnis di Indonesia ke Pasar Dunia
- Kemenpora-BKKBN Sepakat Tingkatkan IPP Nasional Domain Partisipasi & Kepemimpinan Serta Kesehatan
- Kementerian Bappenas Beberkan Berbagai Persiapan Menuju World Expo 2025 Osaka
- Pemerintah dan Swasta Bersinergi Sukseskan World Expo 2025 Osaka