Indeks Perdamaian Global 2019

Tingkat kedamaian di wilayah Asia-Pasifik juga dilaporkan meningkat sebesar 3 persen, meski demikian wilayah itu juga mengalami lebih banyak pengungsi, terorisme, dan tingkat konflik internal yang lebih tinggi.
Indikator risiko perubahan iklim

Indeks Perdamaian Global 2019 untuk pertama kalinya juga memasukan indikator risiko perubahan iklim dengan tujuan untuk mengevaluasi hubungan antara bahaya iklim dan kekerasan.
Hasilnya, laporan ini mengatakan sekitar 971 juta orang - termasuk lebih dari 2,4 juta orang Australia - tinggal di daerah dengan paparan bahaya iklim yang tinggi atau sangat tinggi termasuk angin topan, banjir, kebakaran hutan, degradasi tanah dan naiknya permukaan laut.
Sembilan negara teratas yang menghadapi risiko bahaya iklim tertinggi adalah semua negara Asia di mana Filipina menduduki peringkat teratas, diikuti oleh Jepang, Bangladesh, Myanmar dan China.
Steve Killelea mengatakan kepada ABC bahwa banyak negara di kawasan Asia-Pasifik juga memiliki kapasitas penanganan yang lebih lemah untuk bencana alam tersebut.
"Kepulauan Pasifik akan terkena dampak besar-besaran oleh naiknya permukaan laut," kata Killelea, seraya menambahkan bahwa mereka akan menjadi yang pertama terkena dampak karena kedekatannya dengan khatulistiwa.
Di Australia, risiko utama bahaya perubahan iklim ini berasal dari angin topan dan badai di utara, naiknya permukaan laut di selatan dan timur, serta kekeringan dan degradasi tanah yang sudah memengaruhi ribuan petani, kata Killelea.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya