Indeks Persepsi Korupsi Melorot, Anggota Komisi III DPR RI Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Fraksi PDI Perjuangan I Wayan Sudirta punya pandangan tersendiri mengenai merosotnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia 2022 di skor 34.
Menurutnya, angka yang diturun empat poin dari sebelumnya disebabkan terlalu pedasnya kritik dari masyarakat.
Hal itu disampaikan Sudirta dalam diskusi yang digelar oleh Total Politik dengan tajuk "Persepsi Korupsi Melorot, Kinerja Pemberantasan Korupsi Disorot" di Jakarta Selatan, Minggu (12/2).
"Bahwa persepsi (IPK) itu menurun, mohon maaf, bisa jadi karena kritik terlalu keras. Ketidakpercayaan dalam hukum dan persepsi terlalu keras sehingga lontaran-lontaran di media jadi salah satu acuan," kata Sudirta.
Sudirta juga menyebutkan budaya masyarakat yang masih menerapkan perilaku suap dan korupsi menjadi salah satu penyebabnya.
Dia merasa aturan dan aparat hukum yang kuat pun bakal sulit mengatasi budaya suap.
"Persepsi turun, kalau digali sumbernya ada dua paling pokok aparat penegak hukum yang perlu diawasi dan budaya hukumnya. Sehebat apapun peraturan, juga andai kata aparat hukumnya tegak, kalau masyarakatnya daya hukumnya masih main suap, main korupsi, agak sulit," lanjutnya.
Tak hanya itu, Sudirta mengakui masalah integritas dan kejujuran membuat Indonesia sulit merangkak keluar dari papan bawah skor IPK antarnegara di dunia.
Begini kalimat anggota Komisi III DPR RI Wayan Sudirta soal indeks persepsi korupsi Indonesia yang menurun
- Soroti Kasus Pria Suruh Siswa Menggonggong, Sahroni Minta Polisi Gerak Cepat
- Golkar Dorong DPR Bentuk Panja untuk Memelototi Kasus Tom Lembong
- Rapat Bareng Jaksa Agung, Legislator Golkar Bertanya Kinerja PPA Kejagung
- Soal Kasus Tom Lembong, Jaksa Agung: Kami Tidak Pernah Punya Maksud Politik
- Guru Honorer Supriyani Dituntut Bebas, Komisi III DPR: Kasus Itu Tidak Layak Disidangkan
- Gadis Remaja Jadi Tersangka Setelah Terima Video Tak Senonoh Anak Pengusaha, Sahroni Mention Kapolri