Indeks Saham Tetap Menguat
Jumat, 19 September 2008 – 12:41 WIB
JAKARTA - Bursa saham dunia memang masih terguncang. Namun transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI), meski sentimennya negatif, mencatat torehan positif. Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 17,77 poin (1 persen) menuju level 1.787,67. Indeks LQ-45 naik 5,632 poin (1,59 persen) menjadi 360,724. Dia memprediksi, ambruknya sejumlah lembaga keuangan akan membuat USD melemah. Konsekuensinya, USD yang kini jadi buruan investor akan kembali ditinggalkan. "Investor akan kembali ke minyak dan komoditas bila USD melemah seiring kolapsnya sejumlah lembaga keuangan di AS, seperti Lehman Brothers, Washington Mutual, dan AIG," jelasnya.
Pada perdagangan sesi pertama, IHSG sempat terempas 57,01 poin (3,22 persen) di posisi 1.712,8. Terdapat 67 saham yang naik harganya, dengan 97 saham turun, dan 75 lainnya stagnan. Pergerakan bursa kemarin berseberangan dengan tren bursa kawasan yang masih melemah. Sektor pertambangan memberi kontribusi besar terhadap kenaikan indeks sebesar 5,15 persen. Sektor pertanian menanjak cukup besar, 4,42 persen. Namun, sektor finansial menunjukkan pelemahan.
Baca Juga:
Analis saham PT Optima Securities Ikhsan Binarto mengatakan, secara teknikal, indeks akan menguat. Indeks akan membentuk pola bullish dalam jangka pendek. Namun, masih labilnya perekonomian global seiring bangkrutnya sejumlah lembaga keuangan akan membuat indeks membentuk pola bearish dalam jangka menengah. "Indeks kemarin ditopang sektor pertambangan dan perkebunan yang sebelumnya terkoreksi dalam," ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Bursa saham dunia memang masih terguncang. Namun transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI), meski sentimennya negatif, mencatat torehan positif.
BERITA TERKAIT
- Studi Jakpat: Richeese Factory Jadi Fast Food Brand Lokal Paling Favorit
- Bea Cukai Dorong Efisiensi Logistik & Ekspor
- Bea Cukai Nanga Badau Lepas Ekspor Bungkil Sawit ke Malaysia, Sebegini Jumlahnya
- KAI Ingatkan Ketentuan Bagasi untuk Penumpang yang Berlibur saat Nataru
- PB PMII Minta Kenaikan PPN 12% Dikaji Ulang
- Tarif PAM Jaya Naik Pada 2025, Tetapi Tak Berlaku Untuk Kelompok Masyarakat Ini