Indeks Terus Terkoreksi, BI Masih Percaya Diri
Sabtu, 22 Januari 2011 – 00:22 WIB

Indeks Terus Terkoreksi, BI Masih Percaya Diri
JAKARTA — Jatuhnya harga saham beberapa pekan terakhir yang berakibat pada merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bukan hanya terjadi di Indonesia. Bank Indonesia melihat anjloknya pasar saham sebagai akibat kekhawatiran terjadinya tekanan inflasi dan gelembung ekonomi (bubble). Akibatnya, terjadi kepanikan di antara pemilik saham. "Saya kira dalam waktu dekat, masing-masing negara akan mengambil langkah antisipasi. Yang terjadi bukan capital outflow melainkan hanya pindah dari satu instrumen ke instrumen lainnya," kata Darmin.
"Bukan hanya Indonesia tapi memang terjadi secara global. Terjadi karena kekhawatiran terhadap inflasi dan adanya bubble di negara-negara tertentu," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution pada wartawan di kantor Kementrian Keuangan Jakarta, Jumat (21/1).
Kekhawatiran ini pula yang dianggap Darmin menjadi pemicu berlariannya modal keluar (capital outflow). Tapi Darmin tetap yakin, kondisi ini hanya bersifat sementara saja. Begitu kondisi mulai tenang, maka pasar saham pun akan terkoreksi positif.
Baca Juga:
JAKARTA — Jatuhnya harga saham beberapa pekan terakhir yang berakibat pada merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bukan hanya terjadi
BERITA TERKAIT
- Penjual Kopi Kaki Lima Berkembang Usahanya Setelah Gabung PNM Mekaar
- Pertamina Pastikan Layanan Distribusi Energi Selama Ramadan hingga Idulfitri Lancar
- InJourney Hospitality Raih 2 Penghargaan Public Relations Awards 2025
- GRIB Jaya Dorong UMKM dan Perputaran Ekonomi lewat Festival Ramadan 2025
- Invictus Blue Resmi Berekspansi ke Indonesia
- Politikus PDIP Yakin Badai PHK Tak Berhenti di PT Sritex