India Gelar Pemilu Hari Ini, Begini Taktik Kotor Petahana
jpnn.com, NEW DELHI - Sebagai negara berkembang dengan jumlah pemilih terdaftar mencapai 900 juta jiwa, India tentu rentan terhadap berbagai macam taktik politik kotor. Tak heran, mulai dari tudingan kampanye terselubung hingga politik uang bermunculan jelang pencobolosan hari ini, Kamis (11/4).
Tudingan itu muncul dari kubu Partai Kongres Nasional kepada PM Narendra Modi dan partainya, BJP. Mereka masih kukuh bahwa film berjudul PM Narendra Modi melanggar regulasi kampanye.
Menurut partai oposisi itu, karya produser Sandeep Singh tersebut merupakan alat propaganda. Padahal, segala bentuk konten kampanye harus mendapatkan persetujuan Komisi Pemilu.
Mahkamah Agung menolak gugatan kubu Rahul Gandhi itu. Namun, komisi ikut melarang film biografi tersebut. Mereka minta agar film itu diputar setelah 19 Mei.
''Film tersebut berpotensi mengganggu kompetisi adil yang seharusnya ada di pemilu,'' begitu pernyataan resmi dari komisi.
BACA JUGA: Pemilu Paling Akbar Digelar Besok: 900 Juta Pemilih, Berlangsung 7 Putaran
Modi, ujar Gandhi, memang sering melakukan kampanye hitam. Misalnya, mengajak pemilih pertama untuk memilihnya demi menghormati tentara korban serangan Pulawama. Menurut Kongres, itu sama saja membuat propaganda.
Belum lagi politik uang. Otoritas India sampai membentuk flying squad yang bertugas memeriksa mobil dan motor di jalanan. Tugas mereka merazia uang atau barang yang digunakan untuk menyogok pemilih.
Sebagai negara berkembang dengan jumlah pemilih terdaftar mencapai 900 juta jiwa, India tentu rentan terhadap berbagai macam taktik politik kotor.
- Istri Calon Wakil Bupati Serang Dilaporkan ke Bawaslu Gegara Bagi-bagikan Kalender & Uang
- Elektabilitas Rudy Mas'ud-Seno Aji Kalahkan Petahana di Pilkada Kaltim versi Survei LPMM
- Politik Uang Masuk Kategori Kejahatan Pilkada & Harus Diberantas
- Survei LKPI: Elektabilitas Dendi-Alif Ungguli Petahana & Paslon Independen di Pilkada Kukar
- Elektabilitas Moncer, Rudy Mas'ud-Seno Aji Diprediksi Kalahkan Petahana di Pilgub Kaltim
- Petahana Berpotensi Terjungkal di Pilgub Kaltim Versi Survei TBRC