India Larang Ekspor Gandum, Pengamat: Harga Komoditas Ini Bisa Terdampak

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan larangan ekspor gandum dari India akan berisiko pada stabilitas pangan dalam negeri.
Menurut Bhima, Indonesia setiap tahunnya mengimpor 11,7 gandum atau setara USD 3,45 miliar.
Menurut dia, tahun ini bahkan angka impor naik sebesar 31,6 persen.
“Larangan eskpor gandum sangat berisiko bagi stabilitas pangan dalam negeri,” ujarnya Bhima saat dikonfirmasi, Rabu (18/5).
Dia menambahkan, larangan ekspor gandum akan berdampak pada harga di internasional yang sebelumnya naik 58,8 persen.
Bhima mengatakan kemungkinan inflasi juga dikhawatirkan menambah garis kemiskinan dan menekan daya beli masyarakat.
Selain itu, pelarangan ekspor gandum juga bisa mengancam pasokan global yang sebelumnya turun akibat invasi Rusia.
Bhima menjelaskan pakan ternak yang sebagian menggunakan campuran gandum juga berpotensi menyebabkan harga daging dan telur naik.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan larangan ekspor gandum dari India akan berisiko pada stabilitas pangan.
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai, Bawang, hingga Minyak Goreng Merangkak Naik
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Makin Mahal, Bawang Ikut-ikutan
- Cabai Rawit Masih Rp 89.400 Per Kilogram, Harga Bawang Putih Makin Tinggi
- Pemerintah Klaim Banjir Bekasi Tak Pengaruhi Distribusi Pangan di Jakarta
- Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp 102.200 Per Kilogram
- Kendalikan Harga Pangan, Gubernur Jateng Libatkan Polisi Gelar Operasi Pasar