India Mengalami Gelombang Kedua Penularan COVID-19, Rumah Sakit dan Layanan Kremasi Jenazah Penuh

Ia mengatakan jika warga berperilaku sesuai dengan kondisi COVID-19, seperti mentaati peraturan, maka tidak diperlukan pembatasan terlalu ketat.
"Kita harus menyelamatkan diri dari 'lockdown' dan melakukan yang terbaik untuk menghindarinya. Saya meminta negara-negara bagian untuk lebih memperhatikan pengelolaan zona mikro secara efektif," ujar PM Modi.
PM Modi juga mengatakan keputusan Pemerintah India untuk membuat vaksin lebih banyak tersedia berarti vaksin yang yang lebih terjangkau untuk semua orang dewasa.
Dianggap mengabaikan peringatan
Di sejumlah media lokal dan internasional, para pakar kesehatan telah menuduh Pemerintah India mengabaikan peringatan soal akan adanya gelombang kedua.
Karena jumlah kasus penularan COVID-19 yang sempat menurun tajam dan dimulainya upaya vaksinasi, India sempat memulai tahun ini dengan kembali normal.
Tapi kondisinya memburuk setelah warga semakin sering ke luar rumah, jarang menggunakan masker dan berkumpul dengan banyak orang.
Mereka menilai Pemerintah India tidak membuat upaya untuk pencegahan dan malah terus membiarkan sejumlah kegiatan yang dihadiri ribuan warganya.
Diantaranya adalah pertandingan kriket yang tetap digelar dan ditonton warga tanpa menggunakan masker, pawai partai politik jelang pemilihan, hingga perayaan salah satu hari besar umat Hindu yang dihadiri jutaan orang di tepi sungai Gangga serta kegiataan keberagamaan lainnya.
Di sejumlah kota di India, jumlah kremasi dan penguburan diperkirakan lebih besar dari data resmi kematian akibat COVID-19,
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia