India Mulai Geser Australia di Pasar Daging Indonesia

Daging kerbau India "mematikan kami"

Bukan hanya kalangan industri Australia yang merasakan dampak siatuasi ini. Tempat-tempat penggemukan sapi di Indonesia juga tergantung pada sapi dari Australia.
Menurut Nyoman Budiasa, manajer penggemukan Juang Jaya Abdi Alam (JJAA) di Lampung, menyamakan situasi sulit saat ini dengan situasi sulit saat ada larangan ekspor ternak di Australia.
"Ini masa tersulit kedua dengan permintaan penurunan permintaan daging sapi sekitar 60 persen. Masa tersulit pertama terjadi pada 2011 ketika Australia melarang ekspor ternak," katanya kepada ABC.
Hal senada diungkapkan Paulus Hadi Subroto yang mengelola penggemukan sapi di Sumatera Utara. Dia menggemukkan sekitar 9.000 ekor sapi pertahun yang umumnya berasal dari Australia.
Saat ditanya mengenai dampak masuknya daging kerbau beku terhadap usahanya, Paulus mengatakan hal itu "membunuh kami".
"Daging kerbau beku yang masuk ke Indonesia membunuh industri peternakan. Bukan hanya industri ternak impor secara langsung, tetapi pertenak skala kecil juga merasakan dampaknya," kata Paulus.
"Para tukang daging mengurangi jumlah ternak yang mereka beli dari tempat penggemukan," katanya.
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?