India Sepakat Tinggalkan Dolar Amerika, Langsung Jadi Sahabat Rusia
Lavrov mengatakan Rusia terbuka bagi India untuk memediasi Ukraina dan Rusia tapi dia mengaku belum mendengar usulan itu, sementara Jaishankar mengatakan India mendukung penyelesaian damai bagi konflik tersebut.
Jaishankar "menekankan pentingnya penghentian kekerasan dan pertempuran", kata kementerian luar negeri India dalam pernyataan.
"Perbedaan dan perseteruan harus diselesaikan melalui dialog dan diplomasi dan penghormatan pada hukum internasional, Piagam PBB, kedaulatan dan kesatuan teritorial negara-negara."
India telah membeli jutaan barel minyak mentah dari Rusia dengan potongan harga sejak perang meletus, menyebut pembelian itu demi kepentingan rakyatnya seperti yang dilakukan negara-negara Eropa.
Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman mengatakan India akan terus membeli minyak Rusia dengan potongan harga.
"Saya akan mendahulukan kepentingan nasional negara saya dan saya akan mendahulukan keamanan energinya," kata dia. "Kenapa saya tidak membelinya? Saya perlu itu untuk masyarakat saya."
India juga memiliki kontrak untuk membeli minyak bunga matahari dari Rusia dengan harga tertinggi dalam sejarah setelah pasokan dari Ukraina terhenti.
Saat berkunjung ke New Delhi pada Kamis, Wakil Penasihat Keamanan Nasional untuk Ekonomi Internasional AS Daleep Singh mengatakan Washington tidak akan membatasi impor energi India dari Rusia, tapi tak ingin melihat "akselerasi yang cepat" dalam pembeliannya.
Rusia akan meningkatkan pemakaian mata uang non-Barat dalam perdagangan dengan negara lain seperti India, kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, Jumat.
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Angkatan Laut Rusia Bakal Masuki Perairan Indonesia, Ada Misi Khusus Apa?