India Sudah Larang TikTok, Amerika dan Australia Masih Berencana, Bagaimana Indonesia?

Mr Pompeo mengatakan kepada Fox News jika orang Amerika boleh menggunakan TikTok "kalau Anda ingin informasi pribadi dimiliki Partai Komunis Tiongkok".
Di Australia, anggota parlemen George Christensen mengatakan TikTok dan aplikasi Tiongkok lainnya seperti WeChat, harus dilarang.
Senator dari Partai Buruh Jenny McAllister juga menyampaikan kekhawatiran soal TikTok dan berharap mereka memenuhi undangan senat yang ia pimpin.
Awal tahun ini, ABC mmelaporkan TikTok telah dilarang penggunaannya di kalangan personil militer Australia, seperti yang juga dilakukan Amerika Serikat.
Peraturan harusnya tidak terbatas pada TikTok

Peter Micek adalah anggota kelompok advokasi hak konsumen digital, 'Access Now'.
Menurutnya, di satu sisi TikTok telah menjadi keluhan dan bahan penyelidikan terkait perlindungan data global, namun ada keprihatinan yang sama pada banyak aplikasi lain.
"Australia, seperti negara demokrasi lainnya, harus fokus pada memastikan standar privasi yang kuat dan penegakan perlindungan data di semua layanan media sosial," katanya.
Aplikasi TikTok menjadi aplikasi terpopuler di kalangan remaja belakangan ini. Tapi baru sekarang terasa dampak dari penggunaan TikTok yang memiliki hubungan kuat dengan Tiongkok
- Hasil Babak Grup Piala Asia U-17 2025: Indonesia dan Uzbekistan Digdaya, Australia Apes
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- IDCI Soroti Dampak Relaksasi TKDN Sektor TIK Terhadap Kemandirian Teknologi Nasional
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Sibuk Bela Palestina, Puluhan Mahasiswa Asing Diusir dari Amerika