Indikator Ekonomi Catat Keberhasilan Pembangunan Pertanian Indonesia

Indikator Ekonomi Catat Keberhasilan Pembangunan Pertanian Indonesia
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di tengah persawahan. Foto : Humas Kementan

BACA JUGA : Agus Ungkap Penyebab Partai Berkarya Gemilang di Daerah Ini

Dia melanjutkan, menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tahun dasar 2012 sebesar 100, selama periode 2014-2018, NTP terus meningkat dari 102,03 (2014) meningkat menjadi 102,46 (2018).

Demikian halnya dengan NTUP, juga terus meningkat dan bahkan menunjukkan peningkatan yang lebih baik dari NTP. Pada 2014 besarnya NTUP adalah 106,05 dan tahun 2018 meningkat menjadi 111,83.

“Membaiknya daya beli masyarakat, ternyata juga diikuti oleh semakin meratanya atau menurunnya ketimpangan pendapatan masyarakat. Hal ini ditandai oleh menurunnya Gini Ratio. Pada Maret 2013, secara nasional Gini ratio masih 0,424 dan pada Maret 2018 turun menjadi 0,389,” urainya.

BACA JUGA : Raffi Ahmad Ziarah ke Makam Olga Syahputra, Begini Komentar Netizen

Kemudian pada September 2018 pemerataan pendapatan kembali membaik yang ditandai oleh menurunnya Gini Ratio menjadi 0,384. Sejalan pada tingkat nasional, ketimpangan pendapatan masyarakat di perkotaan dan perdesaan juga menurun.

“Yang cukup membanggakan bahwa pemerataan pendapatan masyarakat perdesaan lebih baik dibandingkan di perkotaan, yang ditandai Gini Ratio di perdesaaan selalu lebih rendah dari perkotaan,” terang Kariyasa.

Pada Maret 2013, Gini Ratio di perkotaan 0,431 dan di perdesaan 0,320 dan pada Maret 2018 turun masing-masing menjadi 0,401 di perkotaan dan 0,324 di perdesaan.

Pemerataan pendapatan masyarakat pedesaan lebih baik dibandingkan di perkotaan melalui pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News