Indikator Keselamatan Ibu dan Bayi Dinilai Jadul

Indikator Keselamatan Ibu dan Bayi Dinilai Jadul
Indikator Keselamatan Ibu dan Bayi Dinilai Jadul
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (Sekjen IDI), dr Daeng Muhammad Faqih mengatakan indikator keselamatan ibu dan bayi saat melahirkan tidak relevan lagi digunakan sebagai salah satu alat ukur keberhasil program kesehatan.

"Ada hal yang lebih substantif dari sekedar keselamatan ibu dan bayi di saat melahirkan, yakni masalah kualitas bayi yang dilahirkan," kata Daeng Muhammad Faqih, saat diskusi di ruang rapat Fraksi PAN, gedung DPR, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (22/1).

Menjadikan faktor keselamatan ibu dan bayi saat melahirkan, dikatakannya itu sangat klasik. "Kita juga harus menghitung kualitas bayi yang dilahirkan di samping keselamatan ibu secara terukur."

Dikatakannya, dari sisi kesehatan, cuti hamil itu mestinya tiga tahun karena waktu tiga tahun itu adalah masa-masa yang sangat menentukan bagi pertumbuhan otak dan pisik seorang bayi.

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (Sekjen IDI), dr Daeng Muhammad Faqih mengatakan indikator keselamatan ibu dan bayi saat melahirkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News