Indikator: Pilpres Satu atau Dua Putaran Masih Memungkinkan

Indikator juga menyusun model prediksi yang dibagi menjadi dua klaster, yakni estimasi batas bawah dan batas atas, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dengan melakukan dua model penghitungan.
Model pertama, analisis hasil survei prediksi dikurangi margin of error plus minus 2,9 persen, dengan tetap menghitung undecided voters sebesar 4,5 persen.
Pada model kedua, undecided voters disebar secara proporsional kepada ketiga pasangan calon, dikurangi margin of error plus minus 2,9 persen.
Pada model pertama, suara untuk Anies-Muhaimin diprediksi dalam rentang 22,1 persen (batas bawah) dan 26,3 persen (batas atas).
Sementara suara untuk Prabowo-Gibran diprediksi dalam rentang 49,4 persen (batas bawah) dan 54,2 persen (batas atas).
Adapun suara untuk Ganjar-Mahfud diasumsikan berada dalam rentang 17,8 persen (batas bawah) dan 21,5 persen (batas atas).
“Kalau misalnya pada waktu pemilihan, suara Prabowo-Gibran berada di batas bawah, yakni 49,4 persen, itu masih dalam batas yang bisa ditoleransi secara akademik,” ungkap Burhanuddin.
Di sisi lain, Burhanuddin melanjutkan Prabowo-Gibran juga sangat mungkin mendapatkan suara lebih besar dari prediksi.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan potensi Pilpres 2024 berlangsung satu atau dua putaran masih tetap terbuka.
- Survei LSI: Kejagung Penegak Hukum Paling Dipercaya Publik
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies
- Survei LPI, Boni Hargens: Jokowi Tepat Jadi 'Penasihat Agung' Presiden Prabowo
- Tanggapi Survei LPI, Pengamat Unhan: Survei Bagian dari Pendidikan Politik
- Merilis Hasil Survei LPI, Ali Ramadhan: Pemerintahan Prabowo – Gibran Solid