Indofarma Genjot Penjualan Ekspor
Kamis, 17 November 2011 – 13:58 WIB
JAKARTA - PT Indofarma Tbk (INAF) bakal menggenjot penjualan ekspor senilai USD 3-4 juta pada 2012. Untuk mencapai target itu, manajemen berniat memaksimalkan pasar ekspor ke Kamerun, Vietnam, dan Kamboja yang sedang dalam proses registrasi. ”Produk andalan yang bakal diekspor adalah obat generik,” kata Elviano Rizaldi, Direktur Riset PT Indofarma, di Jakarta. Perusahaan itu akan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 50-60 miliar pada 2012. Dana itu dipakai untuk pembelian mesin baru dan peremajaan. Sumber pendanaan berasal dari pinjaman Bank Mandiri. Sebab, perseroan masih memiliki pinjaman sebesar Rp 300 miliar, Rp 175 miliar di antaranya untuk induk usaha dan Rp 125 miliar untuk anak usaha. Pinjaman yang telah sebesar Rp 250 miliar. Dana sekitar Rp 50 miliar belum digunakan untuk investasi.
Selain itu, perseroan sudah mengekspor ke Filipina, Singapura, Irak, Nigeria, Jordania, dan Afganistan. Selama ini, kontribusi ekspor sebagian besar dari Afganistan mencapai 50 persen, Irak, dan Nigeria. Hanya untuk sementara manajemen belum menjangkau pasar Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Kendalanya adalah standar tinggi yang ditetapkan kedua wilayah tersebut. Perseroan harus mendapatkan sertifikat PQ WHO lebih dulu sebelum menjual produk ke seluruh dunia.
Ia memprediksikan, penjualan ekspor mencapai USD 2,4 juta hingga pengujung 2011. Perseroan optimistis bisa meraih laba bersih sebesar Rp 40-45 miliar. Sementara hingga September 2011, laba bersih Rp 20,7 miliar dan pendapatan sebesar Rp 695 miliar.
Baca Juga: