Indofest 2015 Perekat Hubungan Indonesia-Australia
Di tengah suhu udara mencapai 35 derajat Celcius, berbagai stand mulai dari stand makanan, pariwisata, hingga workshop membuat seni pahat patung Bali dan kuda lumping, dipadati ratusan pengunjung.
Dua panggung di indoor dan outdoor juga nampak sesak karena pengunjung antusias menyaksikan musik, live band dan kesenian dari Aceh hingga Papua, seperti tari Langit Biru dari Jawa Barat, tari Jejer Banyuwangi, tari Pangkur Sagu dari Papua, musik rebana dan angklung.
Bahkan para mahasiswa Flinders University juga tampil sangat fasih menyanyikan lagu tradisional Apuse, Soleram, Rasa Sayang Sayange, Nona Manis, Maumere dan lagu lainnya.
Kesenian ondel-ondel dari Betawi juga menyemarakkan suasana festival. Uniknya, pembuatan ondel-ondel raksasa tersebut dibuat dua tahun lalu dengan dana sepenuhnya dari Pemkot Adelaide dan didesain oleh desainer Australia. Banyak anak-anak mengelilingi dan bermain dengan ondel-ondel raksasa yang berjalan-jalan di sekitar lokasi acara.
Ondel ondel menyambut kedatangan pengunjung Indofest 2015 (KBRI Canberra)
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia turut mendukung keberhasilan INDOfest dengan mengirimkan kontingen kebudayaan dari Tanah Air.
Melalui promosi budaya, diharapkan wisatawan dari Australia ke Indonesia tahun 2015 mencapai 1,1 juta pengunjung – lebih banyak dari tahun lalu yang kurang dari 1 juta wisman.
Seni budaya dari Indonesia menjadi jantung budaya terpenting di Australia Selatan. Nuansa ini terlihat saat ratusan pengunjung memadati acara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?