Indonesia Alami 185 Bencana di Awal 2021, Pertanda Alam Sudah Rusak

"Sampai Maret masih ada potensi multirisiko, tapi untuk hidrometeorologi puncaknya pada Januari-Februari ... potensi kegempaan juga meningkat, mohon kewaspadaan masyarakat," kata kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers online pekan lalu.

Indonesia berada di Cincin Api Pasifik, tempat lempeng tektonik sering bertabrakan, sehingga banyak menyebabkan aktivitas gunung berapi dan gempa bumi.
Namun sejumlah organisasi dan aktivis lingkungan mengatakan selain faktor cuaca dan iklim, penebangan hutan ikut berkontribusi pada bencana banjir dan longsor.
Greenpeace Indonesia, misalnya, mengatakan kepada ABC Indonesia jika banjir, longsor, dan kebakaran hutan banyak terjadi dalam beberapa tahun terakhir terutama di kawasan yang kondisi hutannya sudah kritis.
"Bencana-bencana ini berkaitan erat dengan akumulasi kerusakan hutan yang berdampak pada perubahan iklim," ujar Arie Rompas, ketua tim kampanye hutan dari Greenpeace Indonesia.
"Daya dukung dan daya tampung lingkungan terpengaruh, sehingga mengakibatkan ekosistem terganggu dan berdampak pada bencana banjir, tanah longsor, kekeringan dan kebakaran hutan."
Indonesia telah kehilangan jutaan hektar hutan

Data resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah mencatat ada 185 bencana di Indonesia hingga hari Kamis kemarin (21/01)
- Ratusan Warga Muslim Tewas akibat Gempa Bumi di Myanmar
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Gempa Bumi Kembali Terjadi di Myanmar Hari Ini
- Indonesia Pastikan Siap Membantu Myanmar dan Thailand Menangani Dampak Pasca-Gempa Bumi
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi